Selasa, 13 Juni 2017

RAESUL MEMIMPIN GFC MELAJU KE BABAK 16 BESAR

Pertandingan perdana GFC dalam Liga Ramadhan Kapolda Cup 2017 berjalan sesuai dengan harapan tim. GFC berhasil menyingkirkan GRAND FUTSAL dengan skor tipis 4-3. Strategi tim yang diramu dari kerjasama Coach WP - Yunus - Rahmat memang sangat terlihat dalam pertandingan ini, Pemilihan individu dalam tiap paket dibentuk dari kombinasi pemain senior dan pemain muda GFC, namun sewaktu-waktu menyuguhkan paket andalan guna meraup poin.

Beberapa menit waktu pertandingan berjalan anak-anak GFC berhasil unggul lewat skema apik yang diperagakan, lewat sepakan manis Yudistira berhasil mencetak goal pertama memaksimalkan umpan terukur "the Magician" Hary. Namun tak lama berselang tim lawan berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan blunder anak-anak GFC. Grand Futsal terus memberikan tekanan, tak jarang pemain mereka berhadapan "one on one" dengan Zaenal DS, beruntung kiper muda GFC tersebut selalu berhasil menghalaunya. Babak pertama usai, skor sama kuat 1-1 .

Babak kedua bergulir, GFC segera mengambil inisiatif serangan, memberikan pressing ketat, pola serangan terlihat lebih rapi, Raesul"Neymar Jr"Wardi yang diplot sebagai Flank kiri terlihat lebih dominan, anak muda kelahiran 17 December 1994, yang juga diketahui masih saudara misan dari bapak Aby Manyu dan bapak Noer Hadi selaku sponsor resmi dan koordinator fans GFC ini, menyuguhkan sebuah permainan dan skill individu yang layak diperhitungkan, mampu bertahan dan menyerang, pergerakan dengan atau tanpa bola kerap membuat lawan panik sehingga memukau para fans GFC yang terdengar lantang bernyayi, mendukung tim kebanggaan, namun belakangan diketahui bahwa nyanyian tersebut menggema setelah adanya teriakan "provokatif" dari fans lawan saat mereka mendukung tim yang dibelanya. Benar saja, melalui kerjasama apik, Esol ( panggilan akrab Raesul ) bergerak dari sisi kiri berhasil  menjangkau bola umpan Dicky, dengan tenang melepaskan tembakan dan merubah keadaan menjadi 2-1 untuk GFC. Dari pantauan kami terlihat Raesul sangat emosional dalam selebrasi gol yang dirayakannya, terlihat mengepalkan tangan dan memukul-mukul sedikit miring kebawah, kalau tidak salah sebanyak tiga kali 😃, sambil teriak lantang, tidak jelas kata yang diungkapkan, itulah emosi terpendam, gol pertamanya dalam even resmi sejak pertama kali bergabung dengan GFC sejak tahun 2014 lalu, saya yakin kita semua bangga dengan transformasi atau perubahan yang ditunjukkannya diatas lapangan.


GFC terus mengontrol jalannya laga, alhasil memanfaatkan kesalahan lawan, Ilham"the wall"Kurniawan dapat merebut dan menguasai bola, menggiring dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Grand Futsal , dengan teknik tinggi ia "concong" bola dengan ujung kaki kanan, tak terbaca, meluncur deras dan mendatar, mengarah sedikit kekanan dan gol, menambah keunggulan anak-anak GFC 3-1.


Tertinggal tim Grand Futsal mncoba bangkit menyerang, pressing ketat memaksa GFC harus bermain di daerah sendiri, dan tidak lama mereka berhasil mengejar ketertinggalan dan merubah keadaan menjadi 3-2.

GFC seperti tidak rela dengan gol balasan tersebut, kembali mengontrol laga, kali ini lewat pivot andalan mereka, Sidky "the Hulk" Hidayaturrahman pemain yang sempat memperkuat MATARAM U-20 dilevel nasional, ia berhasil menjawab kepercayaan pelatih dan pengurus GFC, sebuah kemelut berhasil ia manfaatkan, bola yang terlihat hampir bisa diselamatkan oleh kiper lawan, namun dengan sigap mampu melepaskan sontekan kecil dan membuat gol, sehingga kedudukan kembali berubah menjadi 4-2 untuk tim yang berdomisili di lingkungan Gebang itu.

Sisa waktu lima menit terakhir, Grand Futsal meningkatkan intensitas serangan, terus menekan, dan akhirnya berhasil setelah Zaenal DS tak mampu menangkap bola sepakan keras jarak jauh, bola terlepas dari tangannya, menerobos masuk dan skor pun kembali berubah 4-3.

Melihat hal ini pelatih klub segera bereaksi, menarik keluar Zaenal DS dan menggatinya dengan kiper nomer satu NTB, Nas Jayadi. hal ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan tim.
Hingga waktu usai tidak ada gol tambahan yang tercipta, GFC menang dan melangkah kebabak 16 besar. 4-3 skor tipis namun cukup sebagai modal menatap pertandingan selanjutnya.

Oleh : Lucky82

Minggu, 11 Juni 2017

GFC SIAP BERSAING DALAM LIGA RAMADHAN KAPOLDA CUP 2017 NTB

Langkah-langkah kaki di gang Syafaat Raya nampak mulai cepat, maklum mereka tidak mau terlambat "berbuka" bersama keluarga tercinta. Itulah salah satu berkah yang terkandung didalam bulan yang mulia ini. Dari salah satu sudut rumah yang berjejer sore itu, tampak satu pemandangan yang tidak biasa, Sidky Hidayaturrahman terlihat lesu menatap kelangit kosong di teras kediamannya.
Pivot andalan GFC ini rupanya harap-harap cemas dengan keikutsertaan klub tercintanya dalam ajang Liga Ramadhan KAPOLDA CUP 2017 - NTB.

Persiapan GFC - KAPOLDA CUP 2017 - Uji Coba melawan Brimob United di GOR 17 DESEMBER MATARAM
Pemain berjuluk "the Hulk" ini rupanya sangat mencintai klub tanah kelahirannya, bahkan sering sampai harus menolak tawaran tim besar dan tampil bersama GFC ketika kedua tim berlaga di turnamen yang sama, cinta seperti ini layak kita apresiasi, namun menurut pengurus klub, justru mendukung sepenuhnya langkah setiap pemain untuk bermain bersama klub dengan kasta yang lebih tinggi jikalau tujuannya adalah demi karir pemain itu sendiri. Siapa yang tidak ingin mendengar gaung lingkungan ini terdengar dikancah futsal nasional bahkan internasional semacam even GUBERNUR CUP-NTB ?

Melihat squad yang dimiliki GFC di turnamen KAPOLDA CUP 2017 ini, memang agak berbeda dari biasanya. Jika diturnamen sebelumnya nama-nama beken seperti Rahmat dan Yunus selalu menjadi pilihan pertama klub, namun untuk tahun ini kedua pemain tersebut akan bersama coach WP meramu dan meracik formula jitu di setiap pertandingan GFC alias sebagai asisten pelatih.
Menurut pengurus, hal tersebut dinilai bukanlah sebuah langkah mundur, namun menjadi sebuah start awal yang baik, agar tim ini bisa berbenah dan melangkah kedepan sama baiknya dengan atau tanpa kedua pemain yang sudah banyak makan garam tersebut, dan tentu hal ini menjadi kesempatan klub untuk memberikan lebih banyak waktu bermain kepada talenta-talenta mudanya seperti Suhaidi Ilham, Raesol, dan Sahrul.
Ditanyakan kemungkinan penggunaan pemain "asing", pengurus klub GFC menyatakan akan menggunakan maksimal 2 pemain saja, untuk memberikan daya saing dalam turnamen lokal yang disinyalir memberikan total hadiah tertinggi dalam sejarah turnamen futsal di NTB ini.

Tidak terasa adzan Maghrib berkumandang, menandakan waktu berbuka telah tiba, Sidky Hidayaturrahman atau yang akrab disapa Dicky bangun dari duduknya, terlihat lesu namun tidak menghilangkan hasratnya untuk berbuka. Dia tersenyum saat es puding kelapa muda menyentuh kerongkongannya, jauh dalam hati ia bergumam " GFC harus bisa, karena GFC Muda Beda Dan Berbahaya".

Oleh : lucky82