Rabu, 08 November 2017

GEBANG PUTRA DELAPAN BESAR, SEMENTARA "THE REDS" TERBENAM

Senin 6 Nopember 2017 tengah hari, mendung menggumpal menaungi langit Mataram dan sekitarnya, wajah ibu pertiwi terlihat murung, dan tidak lama tangisnya pun tumpah, haru dan sedih tidak terbendung, hujan mengalir deras menyambut sebuah laga yang penuh gengsi namun menyakitkan buat publik kota Mataram. Bagaimana tidak, dua sisa wakilnya harus saling "bunuh", hingga publik kota Mataram pun terbelah. Dan hasilnya sudah dipastikan akan menjadi sebuah duka yang mendalam bagi kubu yang kalah, sebaliknya pemenang dari laga ini akan menegaskan kalau merekalah yang lebih baik di kota ini.
Pada hari itu sebuah sejarah kelam telah tercipta, dalam sebuah laga super big match yang bertajuk " the el classico " antara dua tim papan atas kota Mataram, REDWOOD FC melawan seteru abadinya PS.GEBANG PUTRA dalam babak 16 besar Lingsar Cup 2017.

Menghadapi tim tim tangguh Redwood, coach Ahmad Azhar menurunkan Nas Jayadi sebagai penjaga gawang, Asril Yunus berduet dengan Misbah di lini belakang, menugaskan Ing Hermansyah sebagai full back kanan dan Feby mengisi posisi full back kiri, di lini tengah menempatkan tiga gelandang, Zube, Raesul, dan "the fighter" Rahmatullah, salah satu pemain andalan yang sempat absen di dua pertandingan sebelumnya, dilini depan menempatkan dua striker sarat pengalaman dari Liga 2 Indonesia, Ricko Hardiansyah dan Wildan Ramdani , ditopang oleh second striker haus golnya Andy yang sejauh ini sudah menyumbang dua gol. 

Jalannya Pertandingan

Bertanding dihadapan kurang dari 10.000 orang pendukung setianya, anak-anak Gebang Putra keluar menyerang, demikian halnya dengan "The Reds" namun kondisi lapangan pertandingan yang licin pasca hujan sore itu menjadikan para pemain agak berhati-hati dalam duel-duel perebutan bola.

Duel seru langsung tersaji dari menit pertama pertandingan dimulai, jual beli serangan terjadi, dan tim Redwoodlah yang mendapatkan peluang emas pertama lewat Adrian setelah berhasil menusuk lewat sisi kiri pertahanan Gebang Putra, one on one dengan penjaga gawang , menyepak bola mendatar ke arah tiang jauh, namun Nas Jayadi menunjukkan kelasnya, dia berhasil menghalau bola dan selamatlah gawang Gebang Putra.

Gebang Putra terus meningkatkan serangan, beberapa peluang tercipta, sepakan kiri Wildan namun masih melambung tinggi diatas mistar gawang, beberapa kali melalui servis tendangan bebas pemain asal Persekabpas Pasuruan Jawa Timur Ricko Hardiansyah , namun masih dapat diantisipasi oleh penjaga gawang klub Redwood.

Gebang Putra terlihat menjanjikan, namun demikian justru Redwoodlah yang terlebih dahulu mampu menciptakan gol, berawal dari servis tendangan pojok, Afrizal mengirim bola jauh, Nas Jayadi keluar namun bola terlampau tinggi, Pupung berada disana tanpa kawalan, menyundul bola melewati Nas Jayadi menuju ketiang jauh, menembus jala Gebang Putra, memberikan keunggulan 1-0 untuk Redwood Fc.

Gebang Putra bak tersengat lebah, gempuran demi gempuran dilakukan, para pemain berjibaku mencoba memenangkan duel-duel penting, bola daerah sering diberikan kepada Ricko, Wildan, dan Andy, karena memang mereka mempunyai kecepatan yang mumpuni, satu tusukan lewat sisi tengah melalui Zube diberikan kepada Raesul Neymar Jr. yang berdiri bebas, namun sayang pemain yang hoby main COC ini tidak mampu mengontrol bola, dia terjatuh oleh "kakinya sendiri".
Harus menang, coach Ahmad Azhar menarik keluar Raesul digantikan oleh Lingga, pemain andalan tim BPN dalam ajang kejuaraan Futsal.

"Diluar kita adalah teman atau mungkin sahabat karib, namun didalam pertandingan kita adalah musuh, aku akan membunuhmu sebelum kamu membunuhku". Mungkin ungkapan ini yang pantas kita angkat melihat Zube yang tampil "membara" melawan tim yang pernah dibelanya, satu momen penting terjadi, pemain Redwood melakukan pelanggaran ditengah daerah pertahanan mereka, seperti biasanya Ricko mengambil peran sebagai eksekutor tendangan bebas, bola membentur pagar hidup yang digalang Redwood, bola memantul dan jatuh dikaki Zube, mengontrolnya dan melesakkan tendangan voli keras dan melaju deras menemui sasaran, penjawa gawang "the reds tampak kelabakan mengantisipasi tendangan Zubaidi, selanjutnya bola masuk dan merubah kedudukan 1-1 untuk kedua keseblasan.
Kedua tim tampak tidak ada yang mau mengalah satu sama lain, tensi pertandingan kini kian memanas, satu insiden kecil melibatkan Misbah dengan salah satu pemain Redwood, perang mulut dan aksi saling dorong terjadi, hingga mereka berdua harus dipisahkan oleh wasit dan para pemain lainnya.


Dibabak kedua kembali kedua tim saling jegal, perang disetiap lini selalu menarik dilihat, Rahmatullah dan kawan - kawan berjibaku mengamankan areanya, coach Ahmad Azhar melihat lini tengah anak asuhnya sedikit pincang, dia bereaksi dengan menarik keluar Lingga dan memasukkan Oriesta pemain jebeolan dari Akademi Fatahilah.


Satu serangan yang sebetulnya tidak terlalu berbahaya, pemain Redwood mengirim bola crossing dari sisi kanan lapangan pertandingan, melayang jauh ke jantung pertahanan Gebang Putra, Nas Jayadi keluar bermaksud mengamankan bola, namun sayang bola kali ini terlepas dari tangannya, bola liar berbahaya jatuh digaris terakhir pertahanan Gebang Putra, sekali lagi Pupung berada disana tidak terkawal, menyundul bola dan masuk kegawang yang sudah menganga lebar, merubah kembali skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Redwood.

Kembali tertinggal, Gebang Putra menambah gencar serangan mereka, beberapa peluang kembali tercipta, salah satunya lewat tembakan roket sang kapten, setelah memberikan bola kepada Ricko di sektor tengah pertahanan Redwood, bola di kontrol dan diberikan kembali kepada sang kapten yang sudah mengambil ancang-ancang tembakan, detik berikutnya Yunus merangsek masuk menembus kawalan pemain Redwood, bola first time didapat, shooting keras mengarah langsung ke mulut gawang, para supporter Gebang Putra berteriak histeris, namun sayang seribu kali sayang, bola masih mampu di blok oleh kiper kedua tim merah Redwood.

Kini fokus seluruh pemain Gebang Putra adalah menyerang, disatu sisi Misbah yang cedera harus ditandu keluar dan digantikan oleh Sidky Hidayaturrahman, ext Pivot Mataram FC U-19.
Demi harga diri, coach kawakan Gebang Putra mengambil langkah penting dengan menempatkan hanya 3 pemain bertahan, menginstruksikan El Capitano Asril Yunus untuk bertindak sebagai peyerang, sementara Ing Hermansyah memimpin Feby dan Sidky disektor belakang.

Formula tersebut terbukti jitu, adalah sang kapten Asril Yunus menguasai bola dan menyisir sektor kiri pertahanan Redwood, melawati dua orang pemain bertahan lawan, masuk ke kotak 16 besar, dan mengirim assis cantik ke mulut gawang, Wildan yang diapit dua pemain Redwood dengan kecepatannya berhasil menyambut bola, mengarahkannya datar kemulut gawang, masuk dan menjadikan skor kembali imbang 2-2.

Teriakan nyanyian dan yel-yel Gebang Mania kembali menggaung, memompa semangat Ricko dan kawan-kawan, sebuah peluang kembali dari servis bola mati, Ricko Hardiansyah melepaskan tembakan keras namun tepat kepada penjaga gawang Redwood, bola memantul dan disambut oleh Andy, bola melayang diatas mistar gawang, namun wasit juga melihat, Andy sudah terperangkap offside.

Rupanya itulah peluang terakhir yang tercipta, wasit meniup peluit panjang, dan selanjutnya drama adu pinalty akan menentukan nasib kedua tim ibu kota provinsi NTB itu.

Dari lima penendang Redwood, adalah penendang ke tiga dan ke lima yang tidak mampu membuat gol, satu tendangan berhasil di blok oleh kiper nomer satu NTB Nas Jayadi, dan satu lagi membentur tiang gawang. Sementara dari kubu Gebang Putra, adalah penendang kedua yang tidak mampu membuat gol setelah tendangannya hanya membentur tiang gawang, sementara empat lainnya berhasil bersarang ke gawang Redwood.
"El Capitano" Asril Yunus menjadi penentu, sebagai penendang terakhir berhasil menunaikan tugas dengan sempurna. 
GEBANG PUTRA MELAJU KE BABAK 8 BESAR sementara REDWOOD TERBENAM.

oleh @lucky82













.

3 komentar: