Selasa, 12 Desember 2017

NAS JAYADI GEMILANG, GEBANG PUTRA MENAPAK FINAL

Nas Jayadi
Melakoni babak semi final GEBANG PUTRA berhasil menekuk AGHLAN lewat drama adu pinalty setelah di waktu normal pertandingan hanya mampu bermain imbang 0-0.

Target final, coach Azhar mengusung skema 4-3-1-2. Menurunkan penjaga gawang no satu NTB Nas Jayadi, Kurtuby berduet dengan Feby sebagai bek tengah, Fajri Aziz posisi full back kanan, Gading sebagai full back kanan, di lini tengah mempercayakan trio Zube, Rahmat dan Asril Yunus, menempatkan pemain sarat pengalaman asal Sumbawa Syarif sebagai kreator serangan menopang duet maut Ginanjar dan Radinal pada posisi striker kembar.

EL Capitano - Asril Yunus
Rintik hujan mewarnai duel sengit dua tim yang secara kualitas memang layak untuk tampil di laga final , Sejak peluit pertama berbunyi tim gudang langsung menggebrak, Gebang Putra terlihat lebih menjanjikan , beberapa peluang didapat melalui sepakan Ginanjar, Radinal dan lainnya, pun demikian dengan eksekusi bola mati kerap menjadi momok bagi tim AGHLAN, sederet peluang yang didapat tim asal Mataram itu selalu berhasil di gagalkan barisan pertahanan lawan. Termasuk peluang emas dari tendangan pinalty yang didapat setelah Radinal mendapat tekel keras di area terlarang.
"El Capitano" Asril Yunus menjadi algojo, sepakannya keras mengarah ke kanan  namun membentur tiang gawang.

Zubaidi - Zube
Hujan deras sempat kembali mengguyur, menambah sengitnya laga sore itu, namun kembali reda, pertandingan pun terus berjalan hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor sama kuat 0-0 masih terlihat pada papan yang sudah usang, terpajang di sisi timur lapangan pertandingan, menjadi saksi "euforia" yang tersaji dalam laga bergengsi Perang Bintang.


Drama adu pinalti tak terelakkan, AGHALAN mendapatkan kesempatan pertama untuk menendang, namun dua penendang mereka gagal menyarangkan bola, Nas Jayadi berhasil menghalaunya, sedangkan empat penendang pertama GEBANG PUTRA berhasil mengeksekusi bola dengan sempurna, Sarif, Hari, Rahmat dan Feby menjadi kunci empat gol GEBANG PUTRA, namun dalam drama adu pinalty ini harus di akui kiper GEBANG PUTRA yang merupakan anak dari pelopor berdirinya tim ini tampil luar biasa, NAS JAYADI GEMILANG, menang 2-4 GEBANG PUTRA MENAPAK FINAL.

Gebang Putra 
GEBANG PUTRA coach Azhar 4-3-1-2

Nas Jayadi, Kurtuby ( Oriesta ), Feby, Fajri Azis, Gading ( Safar Kirun ), Zube ( Andy ), Rahmat, Yunus, Syarif, Radinal ( Rames ), Ginanjar ( Hari ).



oleh
@lucky82

Penyelamatan Nas Jayadi


Gebang Putra Bisa









Sabtu, 09 Desember 2017

GEBANG PUTRA TEMBUS SEMI FINAL

Starting XI GEBANG PUTRA 8 Besar
Melakoni babak 8 besar kejuaraan sepak bola Perang Bintang Lingsar 2017, tidak tanggung-tanggung pengurus GEBANG PUTRA mendatangkan kembali sejumlah pemain bintang, maksudnya tak lain tentulah demi satu tiket ke babak semi final.

Bertanding dihadapan 957 orang pendukungnya ( termasuk penjual cilok ) anak - anak GEBANG PUTRA bertekad menang.  Dengan formasi andalannya 4-3-3 coach Azhar menurunkan kembali Nas Jayadi sebagai penjaga gawang, setelah di dua laga awal sempat absen karena harus membela PSKT dalam ajang Liga 3 indonesia, menurunkan Feby dan Kurtuby sebagai beck tengah, lalu menempatkan Safar Kirun sebagai full beck kiri, dan masih setia dengan Fajri pada posisi full beck kanan. Trio Zube, Rahmat dan Sangar di plot sebagai gelandang, kemudian menurunkan Satria Gili pada sayap kiri, DJ Ginanjar pada sayap kanan, dan mempercayakan sepenuhnya kepada Andy sebagai striker.

Nas Jayadi
Jalannya Pertandingan

Sesaat setelah peluit awal berbunyi, anak - anak GEBANG PUTRA langsung mencoba menekan pertahanan MENTARI. Satu peluang emas pun didapat tim "Gudang Peluru" melalui crossing terukur Sangar dari sisi kiri pertahanan MENTARI, bola meluncur deras dan menemui kepala Satria Gili yang berdiri bebas, meng-heading bola keras meluncur ke arah gawang, namun dengan sigap penjaga gawang MENTARI berhasil menghalau bola, mengamankan bola tandukan pemain yang sejauh ini sudah membukukan satu gol untuk GEBANG PUTRA.

Permainan kedua tim berjalan sedikit alot, memang kedua tim sangat berhati-hati dalam laga krusial ini, terlebih kubu MENTARI yang terlihat ingin mencuri kemenangan lewat drama adu pinalty. Sebuah insiden kecil terjadi, melibatkan pemain Mentari Sudirman dengan Zube dalam duel perebutan bola, mengakibatkan luka dikepala kapten tim GEBANG PUTRA itu, sehingga harus bermain dengan kepala dibalut kasa dan perban melingkar.

GEBANG PUTRA terus mencoba meningkatkan serangan, peluang emas kedua pun tercipta kali ini, melalui umpan-umpan pendek, bola dikuasai Satria Gili memberikan terobosan penting kepada Ginanjar, Ginanjar lepas dari jebakan offside , sendirian dia mengejar bola dan berhadapan one on one dengan penjaga gawang, sayang bola sepakan DJ sedikit melebar kearah kanan gawang MENTARI. 
Kubu lawan juga terlihat memberikan tekanan-tekanan, beberapa kali bola crossing dilakukan namun selalu berhasil dihalau oleh barisan pertahanan tim asal kota Mataram GEBANG PUTRA.

Radinal

Skor kaca mata masih belum berubah menjelang babak pertama usai, dan pelatih kawakan GEBANG PUTRA bereaksi cepat dengan mengganti Ginanjar yang sudah terlihat tumpul, memasang striker asal PSKT Sumbawa Radinal, dan sesaat setelah itu wasit pun menutup babak pertama dengan skor 0-0.

Babak kedua berjalan lebih menjanjikan buat anak asuh coach Azhar, terlihat stamina mereka unggul dibanding tim lawan. Satu peluang emas kembali tercipta, lewat umpan lob Sangar, Radinal lepas dari kawalan pemain bertahan MENTARI, penjaga gawang keluar mencoba menghalau bola, terjadi sedikit kemelut, bola memantul dan lebih dekat dengan kaki Satria Gili yang masuk ke kotak pinalty, bola tinggi sedada didapatnya persis didepan gawang, namun sayang tendangannya terlampau tinggi keangkasa, dan kembali selamatlah gawang MENTARI.

Zube dan Rahmat terlihat banyak mendapatkan tekanan dari kubu lawan, beberapa kali harus terkena dampak permainan "kasar" lawan, "biar darah yang tumpah asalkan tim kebanggaan menang", mungkin itu tekad mereka dalam hati yang terdalam.

"the fighter" Rahmatullah
WAJIB MENANG coach Azhar menarik keluar Satria Gili dan menggantinya dengan penyerang haus gol lainnya, Rames pemain berdandan nyentrik asal Lombok Selatan.  Beberapa saat kemudian menarik keluar Zube dan menurunkan "El Capitano" Asril Yunus yang baru sembuh dari cedera saat memperkuat NESTY dalam ajang futsal Lombok Utara. Tak cukup dengan itu, pelatih yang dikenal tegas itu diluar dugaan merubah formasi tim dengan menarik keluar Andy digantikan dengan pemain mudanya "Iniesta Kecil" Oriesta, dan kali ini GEBANG PUTRA bermain dengan empat gelandang sekaligus, menyisakan Rames dan Radinal didepan.

Pencetak Gol -Radinal
Kali ini GEBANG PUTRA bermain lebih taktis, bola dari kaki ke kaki lebih banyak terlihat, benar saja, lewat skema serangan cepat Rames menguasai bola dan memberikan umpan lob terukur kepada Radinal, bebas dari jebakan offside Radinal mengejar bola, disaat yang sama penjaga gawang MENTARI keluar sarang, Radinal mendongak berbalik badan dan bola yang belum jatuh ke tanah disambut langsung olehnya , dengan sepakan punggung kaki kanan berkelas bola melewati kepala kiper lawan, bola pun masuk menembus jala tim lawan, GEBANG PUTRA 1 MENTARI 0.

Unggul 1-0 di sepuluh menit menjelang babak kedua usai, Sangar digantikan oleh Muzhari Ilham, terlihat coach Azhar ingin bermain lebih aman. 
Di lain sisi MENTARI berusaha menambah daya gedor dengan melakukan beberapa pergantian, serangan demi serangan coba dilakukan, baik dari tengah, sektor kiri dan kanan pertahanan GEBANG PUTRA , namun selalu berhasil di atasi oleh barisan pertahanan GEBANG PUTRA yang memang sudah memiliki jam terbang tinggi, sebut saja Feby, Kurtuby, Safar Kirun dan Fajri Aziz.

Peluit panjang akhirnya berbunyi, sorak gembira dari para Gebang Mania pecah, semuanya bahagia, terlihat dari senyum dan gelak tawa mereka, terlebih pedagang cilok, karena untung dari hasil jualan sore itu cukup besar ( baruq setenge main uah bis, malah araq saq ndeq mauq beli 😊).

GEBANG PUTRA mengirim pulang MENTARI dan memantapkan tapak kaki mereka di babak semi final. Langkah mereka saling beriring, saling berucap selamat satu sama lain, pemain pengurus dan simpatisan terlihat satu suara satu kata, GEBANG PUTRA BISA !.

GEBANG PUTRA
Coach Azhar 4-3-3
Nas Jayadi, Feby, Kurtuby, Fajri Azis, Safar Kirun, Zube ( Asril Yunus ), Rahmat, Sangar ( Muzhari ), Ginanjar ( Radinal ), Satria ( Rames ), Andy ( Oriesta )
oleh 
@lucky82 #pembayunkelana








Rabu, 08 November 2017

GEBANG PUTRA DELAPAN BESAR, SEMENTARA "THE REDS" TERBENAM

Senin 6 Nopember 2017 tengah hari, mendung menggumpal menaungi langit Mataram dan sekitarnya, wajah ibu pertiwi terlihat murung, dan tidak lama tangisnya pun tumpah, haru dan sedih tidak terbendung, hujan mengalir deras menyambut sebuah laga yang penuh gengsi namun menyakitkan buat publik kota Mataram. Bagaimana tidak, dua sisa wakilnya harus saling "bunuh", hingga publik kota Mataram pun terbelah. Dan hasilnya sudah dipastikan akan menjadi sebuah duka yang mendalam bagi kubu yang kalah, sebaliknya pemenang dari laga ini akan menegaskan kalau merekalah yang lebih baik di kota ini.
Pada hari itu sebuah sejarah kelam telah tercipta, dalam sebuah laga super big match yang bertajuk " the el classico " antara dua tim papan atas kota Mataram, REDWOOD FC melawan seteru abadinya PS.GEBANG PUTRA dalam babak 16 besar Lingsar Cup 2017.

Menghadapi tim tim tangguh Redwood, coach Ahmad Azhar menurunkan Nas Jayadi sebagai penjaga gawang, Asril Yunus berduet dengan Misbah di lini belakang, menugaskan Ing Hermansyah sebagai full back kanan dan Feby mengisi posisi full back kiri, di lini tengah menempatkan tiga gelandang, Zube, Raesul, dan "the fighter" Rahmatullah, salah satu pemain andalan yang sempat absen di dua pertandingan sebelumnya, dilini depan menempatkan dua striker sarat pengalaman dari Liga 2 Indonesia, Ricko Hardiansyah dan Wildan Ramdani , ditopang oleh second striker haus golnya Andy yang sejauh ini sudah menyumbang dua gol. 

Jalannya Pertandingan

Bertanding dihadapan kurang dari 10.000 orang pendukung setianya, anak-anak Gebang Putra keluar menyerang, demikian halnya dengan "The Reds" namun kondisi lapangan pertandingan yang licin pasca hujan sore itu menjadikan para pemain agak berhati-hati dalam duel-duel perebutan bola.

Duel seru langsung tersaji dari menit pertama pertandingan dimulai, jual beli serangan terjadi, dan tim Redwoodlah yang mendapatkan peluang emas pertama lewat Adrian setelah berhasil menusuk lewat sisi kiri pertahanan Gebang Putra, one on one dengan penjaga gawang , menyepak bola mendatar ke arah tiang jauh, namun Nas Jayadi menunjukkan kelasnya, dia berhasil menghalau bola dan selamatlah gawang Gebang Putra.

Gebang Putra terus meningkatkan serangan, beberapa peluang tercipta, sepakan kiri Wildan namun masih melambung tinggi diatas mistar gawang, beberapa kali melalui servis tendangan bebas pemain asal Persekabpas Pasuruan Jawa Timur Ricko Hardiansyah , namun masih dapat diantisipasi oleh penjaga gawang klub Redwood.

Gebang Putra terlihat menjanjikan, namun demikian justru Redwoodlah yang terlebih dahulu mampu menciptakan gol, berawal dari servis tendangan pojok, Afrizal mengirim bola jauh, Nas Jayadi keluar namun bola terlampau tinggi, Pupung berada disana tanpa kawalan, menyundul bola melewati Nas Jayadi menuju ketiang jauh, menembus jala Gebang Putra, memberikan keunggulan 1-0 untuk Redwood Fc.

Gebang Putra bak tersengat lebah, gempuran demi gempuran dilakukan, para pemain berjibaku mencoba memenangkan duel-duel penting, bola daerah sering diberikan kepada Ricko, Wildan, dan Andy, karena memang mereka mempunyai kecepatan yang mumpuni, satu tusukan lewat sisi tengah melalui Zube diberikan kepada Raesul Neymar Jr. yang berdiri bebas, namun sayang pemain yang hoby main COC ini tidak mampu mengontrol bola, dia terjatuh oleh "kakinya sendiri".
Harus menang, coach Ahmad Azhar menarik keluar Raesul digantikan oleh Lingga, pemain andalan tim BPN dalam ajang kejuaraan Futsal.

"Diluar kita adalah teman atau mungkin sahabat karib, namun didalam pertandingan kita adalah musuh, aku akan membunuhmu sebelum kamu membunuhku". Mungkin ungkapan ini yang pantas kita angkat melihat Zube yang tampil "membara" melawan tim yang pernah dibelanya, satu momen penting terjadi, pemain Redwood melakukan pelanggaran ditengah daerah pertahanan mereka, seperti biasanya Ricko mengambil peran sebagai eksekutor tendangan bebas, bola membentur pagar hidup yang digalang Redwood, bola memantul dan jatuh dikaki Zube, mengontrolnya dan melesakkan tendangan voli keras dan melaju deras menemui sasaran, penjawa gawang "the reds tampak kelabakan mengantisipasi tendangan Zubaidi, selanjutnya bola masuk dan merubah kedudukan 1-1 untuk kedua keseblasan.
Kedua tim tampak tidak ada yang mau mengalah satu sama lain, tensi pertandingan kini kian memanas, satu insiden kecil melibatkan Misbah dengan salah satu pemain Redwood, perang mulut dan aksi saling dorong terjadi, hingga mereka berdua harus dipisahkan oleh wasit dan para pemain lainnya.


Dibabak kedua kembali kedua tim saling jegal, perang disetiap lini selalu menarik dilihat, Rahmatullah dan kawan - kawan berjibaku mengamankan areanya, coach Ahmad Azhar melihat lini tengah anak asuhnya sedikit pincang, dia bereaksi dengan menarik keluar Lingga dan memasukkan Oriesta pemain jebeolan dari Akademi Fatahilah.


Satu serangan yang sebetulnya tidak terlalu berbahaya, pemain Redwood mengirim bola crossing dari sisi kanan lapangan pertandingan, melayang jauh ke jantung pertahanan Gebang Putra, Nas Jayadi keluar bermaksud mengamankan bola, namun sayang bola kali ini terlepas dari tangannya, bola liar berbahaya jatuh digaris terakhir pertahanan Gebang Putra, sekali lagi Pupung berada disana tidak terkawal, menyundul bola dan masuk kegawang yang sudah menganga lebar, merubah kembali skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Redwood.

Kembali tertinggal, Gebang Putra menambah gencar serangan mereka, beberapa peluang kembali tercipta, salah satunya lewat tembakan roket sang kapten, setelah memberikan bola kepada Ricko di sektor tengah pertahanan Redwood, bola di kontrol dan diberikan kembali kepada sang kapten yang sudah mengambil ancang-ancang tembakan, detik berikutnya Yunus merangsek masuk menembus kawalan pemain Redwood, bola first time didapat, shooting keras mengarah langsung ke mulut gawang, para supporter Gebang Putra berteriak histeris, namun sayang seribu kali sayang, bola masih mampu di blok oleh kiper kedua tim merah Redwood.

Kini fokus seluruh pemain Gebang Putra adalah menyerang, disatu sisi Misbah yang cedera harus ditandu keluar dan digantikan oleh Sidky Hidayaturrahman, ext Pivot Mataram FC U-19.
Demi harga diri, coach kawakan Gebang Putra mengambil langkah penting dengan menempatkan hanya 3 pemain bertahan, menginstruksikan El Capitano Asril Yunus untuk bertindak sebagai peyerang, sementara Ing Hermansyah memimpin Feby dan Sidky disektor belakang.

Formula tersebut terbukti jitu, adalah sang kapten Asril Yunus menguasai bola dan menyisir sektor kiri pertahanan Redwood, melawati dua orang pemain bertahan lawan, masuk ke kotak 16 besar, dan mengirim assis cantik ke mulut gawang, Wildan yang diapit dua pemain Redwood dengan kecepatannya berhasil menyambut bola, mengarahkannya datar kemulut gawang, masuk dan menjadikan skor kembali imbang 2-2.

Teriakan nyanyian dan yel-yel Gebang Mania kembali menggaung, memompa semangat Ricko dan kawan-kawan, sebuah peluang kembali dari servis bola mati, Ricko Hardiansyah melepaskan tembakan keras namun tepat kepada penjaga gawang Redwood, bola memantul dan disambut oleh Andy, bola melayang diatas mistar gawang, namun wasit juga melihat, Andy sudah terperangkap offside.

Rupanya itulah peluang terakhir yang tercipta, wasit meniup peluit panjang, dan selanjutnya drama adu pinalty akan menentukan nasib kedua tim ibu kota provinsi NTB itu.

Dari lima penendang Redwood, adalah penendang ke tiga dan ke lima yang tidak mampu membuat gol, satu tendangan berhasil di blok oleh kiper nomer satu NTB Nas Jayadi, dan satu lagi membentur tiang gawang. Sementara dari kubu Gebang Putra, adalah penendang kedua yang tidak mampu membuat gol setelah tendangannya hanya membentur tiang gawang, sementara empat lainnya berhasil bersarang ke gawang Redwood.
"El Capitano" Asril Yunus menjadi penentu, sebagai penendang terakhir berhasil menunaikan tugas dengan sempurna. 
GEBANG PUTRA MELAJU KE BABAK 8 BESAR sementara REDWOOD TERBENAM.

oleh @lucky82













.

Sabtu, 07 Oktober 2017

GEBANG PUTRA SEMPURNA

Gebang Putra keluar sebagai Juara Group Pool P setelah berhasil memenangkan duel seru melawan Pemuda Gerung dengan skor cukup meyakinkan 2-0. Gebang Putra mengantongi 6 poin setelah di pertandingan sebelumnya menang melawan Nesty FC 2-1. 
Sementara Pemuda Gerung yang pada pertandingan awal berhasil menang mudah melawan Tunas Muda Gondang dengan skor 4-1, mengumpulkan total 3 poin dari dua pertandingan secara mengejutkan harus tersingkir lebih awal dalam pagelaran open turnamen Lingsar Cup tahun ini karena kalah selisih gol dari Nesty FC.

Nesty FC sendiri dalam laga terakhirnya menang besar melawan Tunas Muda Gondang dengan skor 3-0 tanpa balas, dan mengumpulkan total 3 poin dari dua pertandingan, dan berhak menempati posisi Runner Up di group ini. Lalu Tunas Muda Gondang yang diperkuat oleh mantan pemain Gebang Putra, "the legend" Muhammad Khairi Fauzan juga harus tersingkir setelah tidak mampu memetik poin dalam dua pertandingan yang dijalaninya.

GEBANG PUTRA - LINGSAR CUP 2017
Jalannya Pertandingan :


Bertanding melawan finalis Perang Bintang Lingsar tahun lalu, anak asuh coach Azhar mendominasi permainan. Gebang Putra pada pertandingan kali ini tidak diperkuat oleh sejumlah pilarnya namun kembalinya Nas Jayady dan tambahan pemain bintang lainnya tetap menjadikan tim ini kuat dan solid.

Mengusung formasi andalannya 4-3-3 coach Azhar menginstruksikan anak asuhnya keluar menyerang, menempatkan Nas Jayadi dibawah mistar gawang, dibelakang "El-capitano" Yunus berdampingan dengan Ing Hermansyah dan menempatkan Feby sebagai full back kiri dan Sidky Hidayaturrahman sebagai full back kanan, dilini tengah menurunkan Zube, Nur Ali, dan Raesul "Neymar Jr" pemain yang mencetak satu-satunya gol saat Gebang Putra memenangi pertandingan persahabatan melawan Redwood tiga minggu lalu, dilini depan Andy sebagai "the target man" didampingi Pogba disayap kanan dan Denny Saputra disayap kiri, sementara di bench cadangan terdapat nama beken lainnya, Bily, Rifky Febriansyah, Ilham Kurniawan, dan Mat"Oriesta" Rahman.

Sejak awal pertandingan, tim "gudang peluru" Gebang Putra mengambil inisiatif serangan dan menekan semua lini sektor pertahanan lawan. Permainan apik di peragakan, sentuhan simple namun efektif sering terlihat, aliran bola , umpan pendek dari kaki ke kaki dan sesekali melepaskan umpan jauh terukur menjadikan pertandingan ini sedap dipandang, visi permainan Gebang Putra kali ini lebih terlihat, di motori oleh Playmaker kawakan Nur Ali asal Jakarta memberikan nuansa pertandingan yang memikat hati "ribuan" supporter Gebang Putra, " kalau boleh jujur permainan mereka ( Gebang Putra ) mirip gaya Barcelona" ujar salah satu penonton laga ini. 

Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir, melalui Nur Ali yang menguasai bola di sektor kiri, melihat celah dan mengumpan bola jauh ke sektor kanan pertahanan Pemuda Gerung, Pogba lolos dari kawalan berhasil mengejar bola dan mencoba memberikan umpan balik kepada Nur Ali yang sudah masuk ke areal kotak penalty , mendapatkan tekanan dari kiper lawan namun Nur Ali mampu menguasai bola dan memberikan assist cantik kepada Andy yang sudah berdiri bebas, Andy menendang bola ke tiang dekat gawang sebelah kiri, masuk dan merubah kedudukan menjadi 1-0.

Sepuluh menit berselang, kembali dari serangan apik, kali ini melalui Zube menguasai bola di sektor kanan memberikan umpan datar terukur ke sektor kiri pertahanan lawan, Denny Saputra menerobos masuk lepas dari kawalan, men-dribble bola masuk ke tengah, melewati penjaga gawang dan menendang bola keras ke tengah gawang yang sudah menganga lebar, merobek jala Pemuda Gerung dan merubah kedudukan menjadi 2-0.
Beberapa kali Gebang Putra punya kans untuk menambah gol, baik dari tendangan bebas, servis sepak pojok atau open play, namun selalu gagal.

Pemuda Gerung bukan tanpa perlawanan, mereka beberapa kali tercatat memberikan tekanan berbahaya, namun serangan mereka selalu dapat diatasi oleh tangguhnya barisan pertahanan Gebang Putra. Gebang Putra yang memang terlihat unggul disetiap lini, transisi menyerang dan bertahan terlihat kompak, setiap lini yang mendapat serangan berhasil ditutup rapat, geser kanan geser kiri terlihat padu, duel-duel penting di sektor tengah acap kali dimenangkan, memang laga ini GEBANG PUTRA SEMPURNA.

Di babak kedua praktis kendali permainan masih dipegang Gebang Putra, namun dari sekian peluang dan percobaan yang dilakukan kedua kesebelasan tidak ada yang menghasilkan gol.
Skor 2-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Di pertandingan selanjutnya Gebang Putra berhadapan dengan Duman FC, sementara Nesty FC akan menantang Darmaji, menarik untuk diikuti.

Gebang Putra , coach : Ahmad Azhar
Nas Jayadi, Yunus, Ing Hermansyah, Feby, Sidqy (Ilham Kurniawan), Zube ( Rifky Febriansyah ), Nur Ali ( Matori Rahman ) , Raesul ( Bily ), Pogba, Andy, Denny Saputra.

Oleh : @Lucky82







Selasa, 13 Juni 2017

RAESUL MEMIMPIN GFC MELAJU KE BABAK 16 BESAR

Pertandingan perdana GFC dalam Liga Ramadhan Kapolda Cup 2017 berjalan sesuai dengan harapan tim. GFC berhasil menyingkirkan GRAND FUTSAL dengan skor tipis 4-3. Strategi tim yang diramu dari kerjasama Coach WP - Yunus - Rahmat memang sangat terlihat dalam pertandingan ini, Pemilihan individu dalam tiap paket dibentuk dari kombinasi pemain senior dan pemain muda GFC, namun sewaktu-waktu menyuguhkan paket andalan guna meraup poin.

Beberapa menit waktu pertandingan berjalan anak-anak GFC berhasil unggul lewat skema apik yang diperagakan, lewat sepakan manis Yudistira berhasil mencetak goal pertama memaksimalkan umpan terukur "the Magician" Hary. Namun tak lama berselang tim lawan berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan blunder anak-anak GFC. Grand Futsal terus memberikan tekanan, tak jarang pemain mereka berhadapan "one on one" dengan Zaenal DS, beruntung kiper muda GFC tersebut selalu berhasil menghalaunya. Babak pertama usai, skor sama kuat 1-1 .

Babak kedua bergulir, GFC segera mengambil inisiatif serangan, memberikan pressing ketat, pola serangan terlihat lebih rapi, Raesul"Neymar Jr"Wardi yang diplot sebagai Flank kiri terlihat lebih dominan, anak muda kelahiran 17 December 1994, yang juga diketahui masih saudara misan dari bapak Aby Manyu dan bapak Noer Hadi selaku sponsor resmi dan koordinator fans GFC ini, menyuguhkan sebuah permainan dan skill individu yang layak diperhitungkan, mampu bertahan dan menyerang, pergerakan dengan atau tanpa bola kerap membuat lawan panik sehingga memukau para fans GFC yang terdengar lantang bernyayi, mendukung tim kebanggaan, namun belakangan diketahui bahwa nyanyian tersebut menggema setelah adanya teriakan "provokatif" dari fans lawan saat mereka mendukung tim yang dibelanya. Benar saja, melalui kerjasama apik, Esol ( panggilan akrab Raesul ) bergerak dari sisi kiri berhasil  menjangkau bola umpan Dicky, dengan tenang melepaskan tembakan dan merubah keadaan menjadi 2-1 untuk GFC. Dari pantauan kami terlihat Raesul sangat emosional dalam selebrasi gol yang dirayakannya, terlihat mengepalkan tangan dan memukul-mukul sedikit miring kebawah, kalau tidak salah sebanyak tiga kali 😃, sambil teriak lantang, tidak jelas kata yang diungkapkan, itulah emosi terpendam, gol pertamanya dalam even resmi sejak pertama kali bergabung dengan GFC sejak tahun 2014 lalu, saya yakin kita semua bangga dengan transformasi atau perubahan yang ditunjukkannya diatas lapangan.


GFC terus mengontrol jalannya laga, alhasil memanfaatkan kesalahan lawan, Ilham"the wall"Kurniawan dapat merebut dan menguasai bola, menggiring dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Grand Futsal , dengan teknik tinggi ia "concong" bola dengan ujung kaki kanan, tak terbaca, meluncur deras dan mendatar, mengarah sedikit kekanan dan gol, menambah keunggulan anak-anak GFC 3-1.


Tertinggal tim Grand Futsal mncoba bangkit menyerang, pressing ketat memaksa GFC harus bermain di daerah sendiri, dan tidak lama mereka berhasil mengejar ketertinggalan dan merubah keadaan menjadi 3-2.

GFC seperti tidak rela dengan gol balasan tersebut, kembali mengontrol laga, kali ini lewat pivot andalan mereka, Sidky "the Hulk" Hidayaturrahman pemain yang sempat memperkuat MATARAM U-20 dilevel nasional, ia berhasil menjawab kepercayaan pelatih dan pengurus GFC, sebuah kemelut berhasil ia manfaatkan, bola yang terlihat hampir bisa diselamatkan oleh kiper lawan, namun dengan sigap mampu melepaskan sontekan kecil dan membuat gol, sehingga kedudukan kembali berubah menjadi 4-2 untuk tim yang berdomisili di lingkungan Gebang itu.

Sisa waktu lima menit terakhir, Grand Futsal meningkatkan intensitas serangan, terus menekan, dan akhirnya berhasil setelah Zaenal DS tak mampu menangkap bola sepakan keras jarak jauh, bola terlepas dari tangannya, menerobos masuk dan skor pun kembali berubah 4-3.

Melihat hal ini pelatih klub segera bereaksi, menarik keluar Zaenal DS dan menggatinya dengan kiper nomer satu NTB, Nas Jayadi. hal ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan tim.
Hingga waktu usai tidak ada gol tambahan yang tercipta, GFC menang dan melangkah kebabak 16 besar. 4-3 skor tipis namun cukup sebagai modal menatap pertandingan selanjutnya.

Oleh : Lucky82

Minggu, 11 Juni 2017

GFC SIAP BERSAING DALAM LIGA RAMADHAN KAPOLDA CUP 2017 NTB

Langkah-langkah kaki di gang Syafaat Raya nampak mulai cepat, maklum mereka tidak mau terlambat "berbuka" bersama keluarga tercinta. Itulah salah satu berkah yang terkandung didalam bulan yang mulia ini. Dari salah satu sudut rumah yang berjejer sore itu, tampak satu pemandangan yang tidak biasa, Sidky Hidayaturrahman terlihat lesu menatap kelangit kosong di teras kediamannya.
Pivot andalan GFC ini rupanya harap-harap cemas dengan keikutsertaan klub tercintanya dalam ajang Liga Ramadhan KAPOLDA CUP 2017 - NTB.

Persiapan GFC - KAPOLDA CUP 2017 - Uji Coba melawan Brimob United di GOR 17 DESEMBER MATARAM
Pemain berjuluk "the Hulk" ini rupanya sangat mencintai klub tanah kelahirannya, bahkan sering sampai harus menolak tawaran tim besar dan tampil bersama GFC ketika kedua tim berlaga di turnamen yang sama, cinta seperti ini layak kita apresiasi, namun menurut pengurus klub, justru mendukung sepenuhnya langkah setiap pemain untuk bermain bersama klub dengan kasta yang lebih tinggi jikalau tujuannya adalah demi karir pemain itu sendiri. Siapa yang tidak ingin mendengar gaung lingkungan ini terdengar dikancah futsal nasional bahkan internasional semacam even GUBERNUR CUP-NTB ?

Melihat squad yang dimiliki GFC di turnamen KAPOLDA CUP 2017 ini, memang agak berbeda dari biasanya. Jika diturnamen sebelumnya nama-nama beken seperti Rahmat dan Yunus selalu menjadi pilihan pertama klub, namun untuk tahun ini kedua pemain tersebut akan bersama coach WP meramu dan meracik formula jitu di setiap pertandingan GFC alias sebagai asisten pelatih.
Menurut pengurus, hal tersebut dinilai bukanlah sebuah langkah mundur, namun menjadi sebuah start awal yang baik, agar tim ini bisa berbenah dan melangkah kedepan sama baiknya dengan atau tanpa kedua pemain yang sudah banyak makan garam tersebut, dan tentu hal ini menjadi kesempatan klub untuk memberikan lebih banyak waktu bermain kepada talenta-talenta mudanya seperti Suhaidi Ilham, Raesol, dan Sahrul.
Ditanyakan kemungkinan penggunaan pemain "asing", pengurus klub GFC menyatakan akan menggunakan maksimal 2 pemain saja, untuk memberikan daya saing dalam turnamen lokal yang disinyalir memberikan total hadiah tertinggi dalam sejarah turnamen futsal di NTB ini.

Tidak terasa adzan Maghrib berkumandang, menandakan waktu berbuka telah tiba, Sidky Hidayaturrahman atau yang akrab disapa Dicky bangun dari duduknya, terlihat lesu namun tidak menghilangkan hasratnya untuk berbuka. Dia tersenyum saat es puding kelapa muda menyentuh kerongkongannya, jauh dalam hati ia bergumam " GFC harus bisa, karena GFC Muda Beda Dan Berbahaya".

Oleh : lucky82